Tak banyak warga Jalan H Icang, RT04 RW02, Kelurahan Tugu, Kecamatan Cimanggis, mengetahui kalau dilingkungan rumah mereka terdapat peternak tokek sukses. Tak tanggung-tanggung tokek yang diternak pasangan Joko Warihnyo dan Sulamiati atau Yati mencapai 50 ekor. "Kebanyakan warga tidak tahu kalau kami peternak tokek. Soalnya, kandang tokek kami taruh di atas rumah," tutur Joko Warihnyo.
Dengan lebar kandang 1 meter x 2 meter tokek terlihat bebas memilih tempat istirahat. Apalagi disetiap jengkal kandang sengaja diberi tempat persembunyian. Yang terbuat dari tumpukan ijuk, batako berlubang, dan bambu. "Tempat persembunyian berfungsi melindungi tokek dari penyakit stress," terang pria kelahiran Tegal itu meyakinkan.
Dari 50 ekor tokok yang diternaknya, sudah ada beberapa tokek yang mencapai berat lebih 3.5 ons. Bahkan, rata-rata baru mencapai 3.5 ons. Seluruh tokek dipeliharanya dari kecil— kira-kira sebesar jempol tangan—. "Sudah banyak yang 3.5 ons," katanya lagi.
Untuk membesarkan cicak besar bernama tokek itu, Joko harus memberi makan secara teratur. Setiap hari tokek diberikan makan satu kali. Asupan makanan yang biasa diberikan adalah; jangkrik, ulat, dan udang kering. Sebagai tambahan suplemen diberikan telor rebus. “Udang kering dan jangkrik diberikan setiap hari. Kalau ulat seminggu sekali. Sedangkan suplemen telor setiap hari,” katanya dengan logat tegal kental.
Jenis tokek yang dimiliki Joko merupakan tokek hutan. Berasal dari hutan-hutan di Indonesia. Sebanyak 20 ekor berasal dari hutan Ujung Kulon, 20 Suka Bumi, 10 Kalimantan. "Ini tokek hutan. Berasal dari hutan-hutan di Indonesia," katanya sambil menunjuk kearah tokek.
Sudah banyak pemburu tokek mendatangi kediamannya. Namun,sayangnya tidak ada satupun dari mereka yang datang sebagai pembeli. "Kebanyakan orang datang hanya memeriksa tokek. Setelah itu mereka pulang. Mulai dari sana saya tidak mau lagi memperlihatkan tokek-tokek saya kepada mereka," kata Joko kesal.
Ia mengatakan, sejak tokek-nya diperlihatkan kepada orang-orang yang mengaku pembeli. Besoknya si tokek langsung stress. Tidak mau makan. "Sejak saat itu saya tidak lagi melayani pemburu tokek," katanya sambil menjelaskan bahwa tokek takut dengan air. Kalau digigit tokek tidak perlu panik. Cukup dicipratkan air. Tokek langsung melepaskan gigitannya.    


//KIM Kel Tugu